Nama: Firliya Azzahra NIM : 30902000237 Kebutuhan Dasar Oksigenasi A. Anatomi fisiologi sistem pernafasan a. Pengertian pernafasan Pernafasan (atau ventilasi) adalah proses menggerakkan udara masuk dan keluar dari paru-paru untuk memfasilitasi pertukaran gas dengan lingkungan internal tubuh, terutama dengan memasukkan oksigen dan membuang karbon dioksida.
Laktasiatau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi ASI (prolaktin) dan pengeluaran ASI (oksitosin). Pembentukan payudara dimulai sejak embrio berusia 18-19 minggu, dan berakhir ketika mulai menstruasi. Hormon yang berperan adalah hormon esterogen dan progesteron yang membantu maturasi alveoli.
STRUKTURPAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI Dr Ita Patriani. STRUKTUR PAYUDARA. ANATOMI PAYUDARA • Berat kira - kira 200 gram • Yang kiri umumnya lebih besar dari yang kanan • Waktu hamil payudara membesar mencapai 600 gram • Pada waktu menyusui bisa mencapai 800 gram • Tiga bag utama payudara : korpus (badan), areola, papila (putting)
Mampumenjelaskan hubungan struktur payudara dan fisiologi laktasi C. Kompetensi Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan mempraktikkan konsep biologi reproduksi dalam praktek kebidanan masyarakat secara komprehensif D. Susunan Bahan Ajar TINJAUAN MATA KULIAH BAB I Anatomi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita BAB II Hormon-hormon yang Berhubungan
. Download Skip this Video Loading SlideShow in 5 Seconds.. STRUKTUR PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI PowerPoint Presentation STRUKTUR PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI. Dr Ita Patriani. STRUKTUR PAYUDARA. ANATOMI PAYUDARA. Berat kira – kira 200 gram Yang kiri umumnya lebih besar dari yang kanan Waktu hamil payudara membesar mencapai 600 gram Pada waktu menyusui bisa mencapai 800 gram Uploaded on Feb 08, 2014 Download PresentationSTRUKTUR PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - E N D - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Presentation Transcript STRUKTUR PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI Dr Ita PatrianiSTRUKTUR PAYUDARAANATOMI PAYUDARA • Berat kira – kira 200 gram • Yang kiri umumnya lebih besar dari yang kanan • Waktu hamil payudara membesar mencapai 600 gram • Pada waktu menyusui bisa mencapai 800 gram • Tiga bag utama payudara korpus badan, areola, papila puttingAir Susu Ibu • Bayi normal sudah dapat disusui segera sesudah lahir • Saat bayi menghisap puting ibu terjadi perangsangan terhadap pembentukan air susu ibu dan secara tidak langsung rangsang isap m embantu mempercepat pengecilan uterus • Kadang – kadang ibu keberatan untuk menyusui bayinya pada hari pertama dengan alasan ASI belum keluarPemberian Asi harus dianjurkan kepada setiap ibu yang melahirkan oleh karena • Asi yang pertama kolostrum mengandung beberapa benda panangkis anty – body yang dapat mencegah infeksi pada bayi • Bayi yang minum ASI jarang menderita gastroenteritis • Lemak dan protein ASI mudah di cerna dan diserap secara lengkapdalam saluran pencernaan • ASI tidak mungkin membuat bayi menjadi gemuk berlebihanKemungkinan bayi menderita kejang oleh karena hipokalsemia sangat sedikit • Mengeratkan hubungan antara ibu dan bayi Kontra Indikasi Minum ASI • Abses mamma • Kanker payudara • Ibu dengan penyakit jantung yang berat • Ibu dengan penyakit jiwaKelainan bentuk puting susu bukan merupakan kontra indikasi untuk menyusui bayi • Bila ada kelainan bentuk puting ASI dapat dipompa secara steril dan diberikan dengan sendok • Putting dapat dikeluarkan dengan spuit FISIOLOGI LAKTASIMITOS SEPUTAR MENYUSUI • Perempuan mendapat anugerah Tuhan untuk dapat mengandung, melahirkan, dan menyusui • Semua perempuan berpotensi untuk menyusui anaknya, sama dengan potensinya untuk dapat mengandung dan melahirkan. • Pemberian ASI bukanlah sekedar memberi makanan pada bayiketika ibu mendekap bayi yang sedang disusukanya,pandang matanya tertuju pada bayi dengan nuansa kasih sayang dan keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan si ibu menimbulkan rasa nyaman dan aman pada bayi,ia merasa dimengerti, dipenuhi kebutuhanya,disayangi,dicintai. Lewat ASI bayi &ibu sama2 belajar mencintai dan merasakan nikmatnya dicintaiBayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih, yakni setelah colostrum di buang ïƒ kabupaten maluku tengah • Kolostrum sang ibu harus dibuang sebelum menyusui bayi karena dianggap dapat membuat sakit perut bayi ïƒ Trunyan, Bali • Sebelum susu ibu keluar bayi diberi makan roti atau air bergula, keluarga yang mampu kadang memberi madu ïƒ kerinci, Jambimitos • Khawatir dapat membuat tubuh ibu sukar kembali ke bentuk aslinya yang langsingïƒ kenyataan timbunan lemak lebih mudah lenyap karena digunakan dalam proses menyusui, justru kalau tidak menyusui timbunan lemak akan menetap • ASI tidak cukup karena bayi nangis terusïƒ kenyataan ASI diproduksi sesuai permintaan, makin sering bayi menyusu makin banyak produksi yang dihasilkan. ASI memang mudah dicerna dan diserap sehingga bayi cepat lapar, karena itu menyusui harus sering sesuai kemauan bayiUkuran Payudara kecil ïƒ kenyataan besar kecilnya payudara tidak berkaitan dengan kemampuan memberikan ASI, ASI dibentuk oleh jaringan kelenjar alveoli. Payudara besar mengandung lebih banyak jaringan lemak, jadi yang penting semua perangkat menyusui normal, besar atau kecilnya payudara tidak menjadi ukuran keberhasilan menyusui • Air susu masih kuning, belum jernih,tidak baik untuk bayi ïƒ kenyataan ASI yang keluar pada hari pertama sampai hari kelima atau ketujuh jernih dan merupakan cairan yang berwarna kekuningan. Cairan ini mengandung zat putih telur atau protein yang kadarnya tinggi & zat infeksi atau kekebalanPayudara ibu gak bagus lagi ïƒ kenyataan yang mengubah penampilan payudara bukanlah menyusui tapi kehamilan. Ketika hamil tubuh ibu mengeluarkan hormon yang nantinya akan membentuk air susu. Selama kehamilan payudara pun menjadi lebih besar dari ukuran biasanya karena disiapkan untuk menyusui. Bagus atau tidaknya payudara lebih berkaitan dengan faktor keturunan dan usia. Menyusui atau tidak menyusui akan merubah payudara sejalan dengan pertambahan usia Menyusui repot dan tidak praktis ïƒ kenyataan kalau menyusui ibu bisa memberikanya kapan saja dan dimana saja, tidak perlu memberikan botol dan perangkatnya, tidak perlu menakar, tidak perlu repot menjinjing semua perlengkapan, dan tidak perlu waktu lama untuk menyiapkan, kapan anak membutuhkan ibu tinggal membuka payudara dan menyodorkan putting ke mulutnya, suhunya pasti pas takaranya juga EKSKLUSIF • Adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar usia 4 – 6 bulan • Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air the, madu, air putih • Pada pemberian ASI ekskusif bayi juga tidak diberikan makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur nasi, tim,dll • ASI eksklusif diharapkan dapat diberikan sekurang – kurangnya selama 4 bulan, dan kalau memungkinkan sampai 6 bulanPERBEDAAN ASI & SUSU FORMULA ASI • Kontaminan bakteri tidak ada • Faktor anti infeksi ada • Faktor pertumbuhan ada • Protein Jumlah sesuai dan mudah dicerna kasein Whey 40 60 • Lemak cukup mengandung asam lemak esensial ALE, DHA, dan AA, mengandung lipase • Zat besi jumlah kecil tapi mudah dicerna • Vitamin cukup • Air cukupSUSU FORMULA • Kontaminan bakteri Mungkin ada bila dicampurkan • Faktor anti infeksi tidak ada • Faktor pertumbuhan tidak ada • Protein sebagian diperbaiki Kasein Whey 80 20 • Lemak kurang ALE, tidak ada DHA dan AA, tidak ada lipase • Zat besi ditambahkan ekstra, tidak diserap dengan baik • Vitamin ditambahkan • Air perlu tambahanPENYIMPANAN ASI • Di udara terbuka / bebas ïƒ 6 – 8 jam • Di lemari es 4 derajat selsius ïƒ 24 jam • Di lemari pendingin / beku - 18 derajat selsius ïƒ 6 bulan • Asi yang telah didinginkan tidak boleh direbus, karena kualitasnya akan menurun yaitu unsur kekebalanya • ASI cukup didiamkan beberapa saat dalam suhu kamar, agar tidak terlalu dingin,atau dapat pula direndam di dalam wadah yang btelah berisi air panas.
Menyusui merupakan proses yang cukup kompleks. Dengan mengetahui anatomi payudara dan bagaimana payudara menghasilkan ASI akan sangat membantu para ibu mengerti proses kerja menyusui yang pada akhirnya dapat menyusui secara eksklusif. Anatomi payudara AreolaAerola adalah daerah berwarna gelap yang mengelilingi puting susu. Pada areola terdapat kelenjar-kelenjar kecil yang disebut kelenjar Montgomery, menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kesehatan kulit di sekitar areola. AlveoliAlveoli adalah kantong penghasil ASI yang berjumlah jutaan. Hormon prolaktin mempengaruhi sel alveoli untuk menghasilkan ASI. Duktus laktiferusDuktus laktiferus merupakan saluran kecil yang yang berfungsi menyalurkan ASI dari alveoli ke sinus laktiferus dari pabrik ASI ke gudang ASI Sinus laktiferus / ampulaSinus laktiferus merupakan saluran ASI yang melebar dan membentuk kantung di sekitar areola yang berfungsi untuk menyimpan ASI. Jaringan lemak dan penyanggaJaringan lemak di sekeliling alveoli dan duktus laktiferus yang menentukan besar kecilnya ukuran payudara. Payudara kecil atau besar mempunyai alveoli dan sinus laktiferus yang sama, sehingga dapat menghasilkan ASI sama banyak. Di sekeliling alveoli juga terdapat otot polos, yang akan berkontraksi dan memeras keluar ASI. Keberadaan hormon oksitosin menyebabkan otot tersebut susu ibu dan hormon prolaktin Setiap kali bayi menghisap payudara akan merangsang ujung saraf sensoris disekitar payudara sehingga merangsang kelenjar hipofisis bagian depan untuk menghasilkan prolaktin. Prolaktin akan masuk ke peredaran darah kemudian ke payudara menyebabkan sel sekretori di alveolus pabrik ASI menghasilkan akan berada di peredaran darah selama 30 menit setelah dihisap, sehingga prolaktin dapat merangsang payudara menghasilkan ASI untuk minum berikutnya. Sedangkan untuk minum yg sekarang, bayi mengambil ASI yang sudah banyak ASI yang dikeluarkan dari gudang ASI sinus laktiferus, makin banyak produksi ASI. Dengan kata lain, makin sering bayi menyusui makin banyak ASI diproduksi. Sebaliknya, makin jarang bayi menghisap, makin sedikit payudara menghasilkan ASI. Jika bayi berhenti menghisap maka payudara akan berhenti menghasilkan ASI. Prolaktin umumnya dihasilkan pada malam hari, sehingga menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan produksi ASI. Hormon prolaktin juga akan menekan ovulasi fungsi indung telur untuk menghasilkan sel telur, sehingga menyusui secara eksklusif akan memperlambat kembalinya fungsi kesuburan dan haid. Oleh karena itu, menyusui pada malam hari penting untuk tujuan menunda susu ibu dan refleks oksitosin Love reflex, Let Down Reflex Hormon oksitosin diproduksi oleh bagian belakang kelenjar hipofisis. Hormon tersebut dihasilkan bila ujung saraf disekitar payudara dirangsang oleh isapan. Oksitosin akan dialirkan melalui darah menuju ke payudara yang akan merangsang kontraksi otot di sekeliling alveoli pabrik ASI dan memeras ASI keluar dari pabrik ke gudang ASI. Hanya ASI di dalam gudang ASI yang dapat dikeluarkan oleh bayi dan atau dibentuk lebih cepat dibanding prolaktin. Keadaan ini menyebabkan ASI di payudara akan mengalir untuk dihisap. Oksitosin sudah mulai bekerja saat ibu berkeinginan menyusui sebelum bayi menghisap. Jika refleks oksitosin tidak bekerja dengan baik, maka bayi mengalami kesulitan untuk mendapatkan ASI. Payudara seolah-olah telah berhenti memproduksi ASI, padahal payudara tetap menghasilkan ASI namun tidak mengalir penting oksitosin lainnya adalah menyebabkan uterus berkontraksi setelah melahirkan. Hal ini membantu mengurangi perdarahan, walaupun kadang mengakibatkan nyeri. Keadaan yang dapat meningkatkan hormon oksitosinBeberapa keadaan yang dianggap dapat mempengaruhi meningkatkan produksi hormon oksitosin Perasaan dan curahan kasih sayang terhadap atau tangisan bayiDukungan ayah dalam pengasuhan bayi, seperti menggendong bayi ke ibu saat akan disusui atau disendawakan, mengganti popok dan memandikan bayi, bermain, mendendangkan bayi dan membantu pekerjaan rumah tanggaPijat bayiBeberapa keadaan yang dapat mengurangi produksi hormon oksitosinRasa cemas, sedih, marah, kesal, atau bingungRasa cemas terhadap perubahan bentuk pada payudara dan bentuk tubuhnya, meniggalkan bayi karena harus bekerja dan ASI tidak mencukupi kebutuhan sakit terutama saat menyusui Keberhasilan menyusui Untuk memaksimalkan manfaat menyusui, bayi sebaiknya disusui selama 6 bulan pertama. Beberapa langkah yang dapat menuntun ibu agar sukses menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama, antara lain Biarkan bayi menyusu sesegera mungkin setelah bayi lahir terutama dalam 1 jam pertama inisiasi dini, karena bayi baru lahir sangat aktif dan tanggap dalam 1 jam pertama dan setelah itu akan mengantuk dan tertidur. Bayi mempunyai refleks menghisap sucking reflex sangat kuat pada saat itu. Jika ibu melahirkan dengan operasi kaisar juga dapat melakukan hal ini bila kondisi ibu sadar, atau bila ibu telah bebas dari efek anestesi umum. Proses menyusui dimulai segera setelah lahir dengan membiarkan bayi diletakkan di dada ibu sehingga terjadi kontak kulit kulit. Bayi akan mulai merangkak untuk mencari puting ibu dan menghisapnya. Kontak kulit dengan kulit ini akan merangsang aliran ASI, membantu ikatan batin bonding ibu dan bayi serta perkembangan bahwa hanya ASI makanan pertama dan satu-satunya bagi bayi anda. Tidak ada makanan atau cairan lain seperti gula, air, susu formula yang diberikan, karena akan menghambat keberhasilan proses menyusui. Makanan atau cairan lain akan mengganggu produksi dan suplai ASI, menciptakan bingung puting, serta meningkatkan risiko infeksiSusui bayi sesuai kebutuhannya sampai puas. Bila bayi puas, maka ia akan melepaskan puting dengan sendirinya. Keterampilan menyusui Agar proses menyusui dapat berjalan lancar, maka seorang ibu harus mempunyai keterampilan menyusui agar ASI dapat mengalir dari payudara ibu ke bayi secara efektif. Keterampilan menyusui yang baik meliputi posisi menyusui dan perlekatan bayi pada payudara yang tepat. Posisi menyusui harus senyaman mungkin, dapat dengan posisi berbaring atau duduk. Posisi yang kurang tepat akan menghasilkan perlekatan yang tidak baik. Posisi dasar menyusui terdiri dari posisi badan ibu, posisi badan bayi, serta posisi mulut bayi dan payudara ibu perlekatan/ attachment. Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi duduk, posisi tidur terlentang, atau posisi tidur miring. Saat menyusui, bayi harus disanggah sehingga kepala lurus menghadap payudara dengan hidung menghadap ke puting dan badan bayi menempel dengan badan ibu sanggahan bukan hanya pada bahu dan leher. Sentuh bibir bawah bayi dengan puting, tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar dan secepatnya dekatkan bayi ke payudara dengan cara menekan punggung dan bahu bayi bukan kepala bayi. Arahkan puting susu ke atas, lalu masukkan ke mulut bayi dengan cara menyusuri langit-langitnya. Masukkan payudara ibu sebanyak mungkin ke mulut bayi sehingga hanya sedikit bagian areola bawah yang terlihat dibanding aerola bagian atas. Bibir bayi akan memutar keluar, dagu bayi menempel pada payudara dan puting susu terlipat di bawah bibir atas bayi. Posisi tubuh yang baik dapat dilihat sebagai berikutPosisi muka bayi menghadap ke payudara chin to breastPerut/dada bayi menempel pada perut/dada ibu chest to chestSeluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baikAda kontak mata antara ibu dengan bayiPegang belakang bahu jangan kepala bayiKepala terletak dilengan bukan didaerah sikuPosisi menyusui yang tidak benar dapat dilihat sebagai berikut Leher bayi terputar dan cenderung kedepanBadan bayi menjauh badan ibuBadan bayi tidak menghadap ke badan ibuHanya leher dan kepala tersanggahTidak ada kontak mata antara ibu dan bayiC-hold tetap dipertahankan Bagaimana sebaiknya bayi menghisap pada payudara ? Agar bayi dapat menghisap secara efektif, maka bayi harus mengambil cukup banyak payudara kedalam mulutnya agar lidahnya dapat memeras sinus laktiferus. Bayi harus menarik keluar atau memeras jaringan payudara sehingga membentuk puting buatan/ DOT yang bentuknya lebih panjang dari puting susu. Puting susu sendiri hanya membentuk sepertiga dari puting buatan/ DOT. Hal ini dapat kita lihat saat bayi selesai menyusui. Dengan cara inilah bayi mengeluarkan ASI dari payudara. Hisapan efektif tercapai bila bayi menghisap dengan hisapan dalam dan lambat. Bayi terlihat menghentikan sejenak hisapannya dan kita dapat mendengar suara ASI yang ditelan. Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baikDagu menyentuh payudaraMulut terbuka lebarBibir bawah terputar keluarLebih banyak areola bagian atas yang terlihat dibanding bagian bawahTidak menimbulkan rasa sakit pada puting susuJika bayi tidak melekat dengan baik maka akan menimbulkan luka dan nyeri pada puting susu dan payudara akan membengkak karena ASI tidak dapat dikeluarkan secara efektif. Bayi merasa tidak puas dan ia ingin menyusu sering dan lama. Bayi akan mendapat ASI sangat sedikit dan berat badan bayi tidak naik dan lambat laun ASI akan mengering. Tanda perlekatan ibu dan bayi yang tidak baik Dagu tidak menempel pada payudaraMulut bayi tidak terbuka lebar- Bibir mencucu/ monyongBibir bawah terlipat kedalam sehingga menghalangi pengeluaran ASI oleh lidahLebih banyak areola bagian bawah yang terlihatTerasa sakit pada putingPerlekatan yang benar adalah kunci keberhasilan menyusuiBayi datang dari arah bawah payudaraHidung bayi berhadapan dengan puting susuDagu bayi merupakan bagian pertama yang melekat pada payudara titik pertemuanPuting diarahkan ke atas ke langit-langit bayiTelusuri langit-langit bayi dengan putting sampai didaerah yang tidak ada tulangnya, diantara uvula tekak dengan pangkal lidah yang lembutPutting susu hanya 1/3 atau ¼ dari bagian dot panjang yang terbentuk dari jaringan payudaraCara bayi mengeluarkan ASIBayi tidak mengeluarkan ASI dari payudara seperti mengisap minuman melalui sedotanBayi mengisap untuk membentuk dot dari jaringan payudaraBayi mengeluarkan ASI dengan gerakan peristaltik lidah menekan gudang ASI ke langit-langit sehingga ASI terperah keluar gudang masuk kedalam mulutGerakan gelombang lidah bayi dari depan ke belakang dan menekan dot buatan ke atas langit-langitPerahan efektif akan terjadi bila bayi melekat dengan benar sehingga bayi mudah memeras ASIBerapa lama sebaiknya bayi menyusu ? Lamanya menyusu berbeda-beda tiap periode menyusu. Rata-rata bayi menyusu selama 5-15 menit, walaupun terkadang lebih. Bayi dapat mengukur sendiri kebutuhannya. Bila proses menyusu berlangsung sangat lama lebih dari 30 menit atau sangat cepat kurang dari 5 menit mungkin ada masalah. Pada hari-hari pertama atau pada bayi berat lahir rendah kurang dari 2500 gram, proses menyusu terkadang sangat lama dan hal ini merupakan hal yang wajar. Sebaiknya bayi menyusu pada satu payudara sampai selesai baru kemudian bila bayi masih menginginkan dapat diberikan pada payudara yang satu lagi sehingga kedua payudara mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan ASI. Berapa sering bayi menyusu dalam sehari ? Susui bayi sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan bayi, sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24 jam. Awalnya bayi menyusu sangat sering, namun pada usia 2 minggu frekuensi menyusu akan berkurang. Bayi sebaiknya disusui sesering dan selama bayi menginginkannya bahkan pada malam hari. Menyusui pada malam hari membantu mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam hari. Bayi yang puas menyusu akan melepaskan payudara ibu dengan sendirinya, ibu tidak perlu menyetopnya. Bagaimana menilai kecukupan ASI?Asi akan cukup bila posisi dan perlekatan benarBila buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan warna urine yang tidak pekat dan bau tidak menyengatBerat badan naik lebih dari 500 gram dalam sebulan dan telah melebihi berat lahir pada usia 2 mingguBayi akan relaks dan puas setelah menyusu dan melepas sendiri dari payudara ibuKesimpulan Sejak awal kelahiran, bayi hanya diberikan ASI dan selanjutnya disusui sesering mungkin tanpa dibatasi. Bayi dapat mengukur sendiri kemampuan dan kebutuhan cairan yang diperlukan. Kita hanya perlu meluangkan waktu dan memberi kesempatan padanya untuk mendapat yang terbaik yang ia butuhkan. Sumber Buku Bedah ASI IDAIPenulis Utami Roesli dan Elizabeth Yohmi Silahkan bagikan artikel ini jika menurut anda bermanfaat bagi oranglain.
Hamil dan mempunyai anak adalah hal yang sangat dinanti oleh setiap pasangan suami-istri. Ketika mengandung, istri akan mengalami berbagai gejala perubahan normal dalam tubuhnya seperti merasa lelah, mual, dan muntah. Selain gejala tersebut, ada beberapa tanda-tanda kehamilan yang memerlukan perhatian medis.
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI Anatomi dan fisiologis laktasi, Manfaat ASI Lengkap, Komposisi ASI Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diprosuksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI B. Anatomi dan Fisiologi Payudara anatomi payudara Payudara mammae, susu adalah kalenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk menutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kalenjar payudara, yang beratnya lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram. Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu 1. Korpus badan, yaitu bagian yang membesar 2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah 3. Papilla atau puting, yaaitu bagian yang menonjol di puncak payudara Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil duktulus, kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar duktus laktiferus Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat ototpolos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar. Bagian yang menojol yang dimasukan ke mulut bayi untuk aliran air susu skema reflek pada laktasi Selama kehamilan, hormone prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI Biasanya belum keluar karea masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau ketiga pasca perasalinan, kadar estrogen dan progestero menurun drastic, sehingga prolaktin lebih dominan dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. Dengan menyusukan lebih dini terjadi perangsangan putting susu, terbentuklah prolaktin oleh hipofisis, sehingga sekresi ASI lebih lancer. Dua reflek pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi yaitu prolaktin dan reflek aliran timbul karena akibat perangsangan putting susu karena hisapan oleh bayi. Pada akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasca oersalinan, yaitu lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus luteum maka estrogen dan progesteron juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang puting susu dan kalang payudara karena ujung-ujung syaraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus dan akan menekan pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor pemacu sekresi prolaktin. Faktor pemacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu nifas yang tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2-3. Sedangkan pada ibi menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti stress atau pengaruh psikis, anestesi, operasi dan rangsangan puting susu. Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior neurohipofise yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah hormon ini menuju uterus sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk melalui duktus lactiferus masuk ke mulut
struktur payudara dan fisiologi laktasi